Menuju Pagi

Lampu masih menyala
Bunyi kipas beradu nyaring dengan gerimis di atas atap
Dipojok kamar dalam tatap nanar
Aku jatuh cinta
Kepada siapa?
Kepadamu, Pria Hujan

Yang berbisik dalam air yang terpercik
Mengisi spasi di antara jari
Berbagi dan saling mengisi
Layaknya teori cinta dari kitab-kitab lama yang usang.
Dan dini hari kembali menghampiri
Jadi saksi setiap doa yang diantar mimpi
Di tengah lelap tubuh-tubuh yang lelah
Kita menari di sela hari

Antara malam dan pagi

Selamat pagi, pria hujan
Waktunya kita kembali
Menjalani dunia kita sendiri-sendiri
Menunggu matahari dan berkarya lagi
Hingga sampai perbatasan senja
Saat malam menyentuh dunia
Ketika kita mulai menyapa
Menunggu pagi seperti kemarin lusa


[Untuk para manusia malam yang menantang pagi]

Komentar