Ketidaksempurnaan adalah sebuah kemutlakan

Perjuangan terberat adalah perjuangan yang tidak terlihat, yaitu melawan dirimu sendiri.

Mengutip kalimat pada batu nisan Soe Hok Gie, 'Nobody know the problem I see, nobody know my sorrow', pergulatan dan perjuangan yang terjadi dalam diri bersembunyi di balik senyum dan lincah kaki yang terus berjalan. 

Bahwa pada diri yang riang dan gembira ada setumpuk kecewa yang sedang ditenangkan, ada segudang sedih yang ditahan dan ada sunyi yang sedang dilawan.

Tapi mata-mata itu tetap melihat, memandang dan memperhatikan. Mencari kesalahan dan ketidaksempurnaan atas manusia yang memang ditakdirkan untuk tidak menjadi sempurna.

Mereka adalah yang tidak sadar sedang menjadi kaki tangan Tuhan. Menilai kesalahan tapi luput melihat kebenaran. Bukankah gajah di depan mata memang tidak selalu tampak? Tapi, kalimat itu justru menjadi pemutar balik fakta bahwa kita sama dengan mereka. Selalu dapat melihat kuman di seberang lautan.

Melawan diri sendiri, adalah melawan ketakutan, kekhawatiran dan segala perasaan, sikap serta pikiran yang merugikan.

Kerendahdirian

salah satunya. Atau lebih dikenal dengan insecurity.

Do you feel what I feel?

Perasaan tidak sempurna adalah hal yang wajar, justru berbahaya jika kita merasa sempurna. Tapi kewajaran atas ketidaksempurnaan itu kerap membunuh kita pelan dan diam-diam  tanpa kita sadari.




Komentar