Anakku bernama Dendam

Aku memelihara dendam dengan sangat baik
Memisahkannya dari dunia yang berkasih-kasihan, mengasingkannya dalam luka di dada
Dendamku tumbuh menjadi bara
Penghangat di musim dingin sepanjang hari
Membakar yang tak perlu ada dalam hati

Dendamku sudah dewasa
Ia menjagaku dari penyakit kecewa
Menemaniku duduk di beranda setiap senja
Menertawakan hal-hal yang tak jadi nyata

Dan kini dendamku menjelang mati
Saat aku masih sendiri
Pesannya menjelang pergi
"Jangan pungut dendam lagi, kau harus berani menghadapi"



Dendam, sebuah pertahanan yang sering menjebak tapi kerap jadi penyelamat. Maka izinkan aku untuk dendam
Kepada apa yang melemahkan
Hidup terlalu berat untuk dilawan tanpa kekuatan. Dendam bisa menjadi pupuk menuju kebaikan meski sering juga menyesatkan. Kalau dendamku...
Ia adalah bisik halus yang tiap malam meninabobokan
Jampi menghalau tangis dan mengais meminta belas kasih



Dan dendamku akan beralamat padamu
Manusia tanpa nama yang kubuang dari lembar cerita

Komentar