Tak Ada Rangga di New York

Ini adalah hal yang tidak terkatakan.
Mengendap setiap malam, membuncah kadang-kadang. 
Beberapa kali membayangkan, menapaki jalan sepi di kota yang tak pernah mati. 
Jakarta. 
Menunggu pagi, menyusuri kenangan, menyapu ingatan, membersihkan perasaan.
Menjadikan aku Cinta yang berjalan pagi buta menembus kabut New York. 
Menuangkan resah yang membekukan tinta, melepaskan gelisah yang menghangatkan mata. 
Bukan Rangga
Namun pada akhirnya hanya bait puisi yang ada. 
Di atas kertas di dalam saku jaket digantung di belakang pintu.
Tak pernah sampai, tak terbaca.  
Diam menganga seperti sebuah rasa dalam dada

Komentar