Cerita Subuh

Suara subuh memanggil
Membangunkan anak-anak kardus yang menggigil
Mereka bangun, menggeliat nikmat lalu kembali tidur
'Hanya suara adzan' pikirnya
Bukan suara gertakan petugas penertiban

Subuh kembali memanggil
Bersahut dengkur pria yang pulas tidur
Terbaring lemas setelah malam yang panas
Bersama pesan dalam telepon
'Bapak lembur malam ini'

Subuh masih memanggil
Ibu teriak bersama nasi yang ditanak
'Bangun. Sekolah jangan telat. Aku sedang repot. Tolong cepat'
Ditemani tempe dalam penggorengan yang tak selamat

Dan subuh mulai berhenti memanggil
Seiring bunyi sepi aspal yang digesek sendal jepit murahan
Pria kurus bersarung membelah dingin
Terkantuk menuju mushola di ujung jalan
Disambut senyum imam tua yang berdiri sendirian













Subuh kedua, yang membawaku pada cuplikan adegan yang terbayang seketika. Untuk mimpi barusan yang samar kuingat, namun jelas melekat.
-Kamar Asing kota Santri, 8 Juni 2016-

Komentar