Yogyakarta Memanggil

Pagi semalam, Ia memanggilku. lagi
Yogyakartaku...

Dalam kebisuan, Ia mengetuk pelan
"Kapan kau akan bertandang?"
"Sudah kukirim satu undangan"
Aku tersenyum

Sabar kekasih,
Telah kukirim surat balas berisi rindu yang kutitip lewat merpati pagi ini
Semoga ia hinggap saat kau tepat membuka jendela
Tinggal satu purnama,
Kuajak semesta untuk bekerja sama
Untuk segera kutemuimu
Sabarlah...

Karena aku tak ingin menjadi Laila yang menyesal untuk Pram
Atau Yuda yang menyesal untuk Widi
Aku tak ingin penyesalan menggantungku kepadamu
Tunggulah
Sekejap waktu kuhantami aral dan oak
Lalu aku akan kembali pulang padamu,
Yogyakartaku

Bersama sebuah harapan
Untuk sebuah kebersamaan
Antara aku, dan kamu, Yogyakartaku

[Aamiin Aamiin Aamiin]

Kuyakin Semesta bersama kita
dan Tuhan berjalan menuntun semua












-Setelah kutitipkan mimpiku pada tombol enter yang akan membawanya jauh ratusan kilometer-

Komentar