Tentang subuh

Bersama mimpi yang melebur ditelan pagi
Disela sepi yang membunuh di antara sunyi
Terbaringlah dalam selimut
Tubuh biru terbujur kaku
Yang semalam menjemput malu
Sedetik. Semenit. Sejam. Lelah yang tak ubah jadi selah. Makin dihimpit dinding-dinding putih sempit yang asing. Sesak.
Ada apa? Perlukah aku kembali? Atau terus melangkah memudar di telan deru mesin pagi ini?
Terngiang dalam ingatan
Bahwa Tuhan bersama mereka di tebing-tebing gelisah.
Lemah.

Komentar