Si Gadis

Katamu jadi tumpul.
Rasamu jadi mandul
Kemana larinya mereka?
Sudah lelah jadi sisa-sisa?
Bosan jadi yang diasingkan?
Atau mungkin menghindar karena ketakutan?
Ayolah...
Gadis yang kutemukan di antara hujan malam di depan toko es krim bangkrut bukan seperti ini.
Ia kijang yang berlari lincah
Matanya menjeling menangkap semua spektrum cahaya
Pikirannya adalah uranium dengan letupan bebas saat bercampur dengan aneka keadaan
Kata-katanya setajam sembilu yang mengoyak kepalsuan
Tegap berdiri dengan kaki sendiri di atas pertiwi
Kalau sekarang
Gadis berambut sepinggang dengan jepit warna merah jambu
Langkahnya berupa ketukan hak yang mengetuk lantai tuk tuk tuk
Pikirannya berupa perasaan dan keromantisan yang melankolis. Murah.
Kata-katanya lembut tapi kosong.
Dan sekarang tengah duduk bertumpang kaki di atas kursi. Masih sendiri

Komentar