Nol nol

Nol nol tiga tiga.
Masih terjaga dengan sisa tiga jam tiga puluh menit.
Bukan banjir, cuma keran bocor yang menetes satu satu.
Bukan air mata yang jadi ukuran tapi kesepian yang tiba-tiba menyusup diam-diam.
Aku takut. Tadi saat kupejam mata aku melihat bayang hitam berpeci dan rambut panjang.
Aku gelisah. Tentang sauh terseret bersama layar yang ditiup angin, kenyamanan.
Bukan sedih tapi hampa kalau kata Ungu. Nikmati saja, puaskan sejenak rotasi emosi yang sedang menjamu kesunyian.
Teman bicara.
Teman berselisih faham.
Teman jalan.
Teman diam.
Teman melakukan hal konyol.
Teman nonton.
Teman main game.
Jabatan teman dan sedang dicari.


Selamat datang minggu. Bersama tove lo kami bernyanyi. Aku tentu saja dalam hati. Besok kubeli masker dengan tujuan "jangan bicara padaku" supaya mereka tak banyak tanya-tanya. Pusing tau.
Dan selama energi negatif ya  hasilnya juga negatif.
Ah, tiba-tiba muter. Dikit kok. Fisiknya kuat, yang harus diobatin mah dalemnya. Pake apa? Pake sendiri. Hehe
Ya sudah kata kita coba pake when you're near.
Jangan terlena, ayo bangun.
Buat besok. . .

Komentar