[Kasodo 2015] Matarmaja 172, 14B

Subang, 30 Juli 2015
Tepat pukul 16.00 WIB dengan di antar kedua orang tua, sampailah si saya di Stasiun Pegaden, Subang. Setelah menukarkan struk pembelian tiket di loket, si saya dan kedua orang tua duduk di kursi tunggu. Cukup banyak orang yang duduk di ruang tunggu dan si saya menebak-nebak apakah diantara mereka adalah teman sebangku si saya dikereta atau bukan.
17.05 petugas mengumumkan bahwa dari arah barat di jalur 2 kereta Matarmaja 172 jurusan Pasar Senen-Malang akan segera tiba. Si saya dan sebagian orang yang di ruang tunggu itu memasuki peron, dan karena si saya duduk di gerbong 1, akhirnya si saya harus menunggu di ujung peron. Sendiri. Berati diantara mereka yang sama-sama duduk di ruang tunggu tadi, tak ada satu pun yang jadi teman satu gerbong atau satu kursi. Baiklah. Seiring makin mendekatnya kereta perasaan si saya makin berdebar. Bukan, bukan karena penasaran siapa teman satu kursi ataupun berdebar karena ini adalah salah satu dream journey si saya tahun ini. Si saya berdebar karena suara lokomotif yang makin dekat dan dekat. Hahaha. Hap. Setelah kereta berhenti si saya segera naik sambil mata mulai jelalatan mencari kursi 14B. Pemandangan yang menakjubkan adalah ketika kaki baru memasuki gerbong, si saya sudah di sambut dengan 3 tas carrier yang salah satunya berwarna hijau yang tergeletak di sisi lorong jalan. Berjalan terus hingga ke tengah-tengah gerbong dan duduklah satu keluarga, sepasang suami istri dan gadis kecil yang sedang disuapi ibunya makan. Setelah memberika senyum perkenalan, mata si saya kembali jelalatan mencari ruang untuk menyimpan carrier biru pinjaman si saya. Ah, sayang semua tempat penyimpanan tas penuh hingga ada suara laki-laki di kursi 16 yang menyuruh si saya menyimpan carrier si saya ditempatnya, berdampingan dengan beberapa daypack yang si saya tebak milik sekelompok anak muda di kursi 18 yang bergaya seperti para pendaki gunung. Selesai dengan carier, si saya duduk disamping si ayah. Si ibu masih sibuk menyuapi si gadis yang sepertinya sedang tidak sehat. Kami saling tersenyum. Dari hasil berbasa basi, si saya tahu bahwa mereka akan pergi ke Blitar, untuk mudik edisi kedua dimana anak pertama mereka berada. Mata si saya kembali jelalatan mengelilingi isi gerbong 1. Di dekat pintu gerbong yang bersebelahan dengan dinding toilet, duduk beberapa laki-laki yang si saya tebak akan pergi untuk mendaki dan carrier merekalah yang si saya lihat saat pertama memasuki gerbong tadi. Disebelah si saya, para laki-laki di kursi 13C,13E dan 14C tengah asik mendengarkan si laki-laki 14D bicara tentang segala jenis cerita. Si saya mencuri dengar si laki-laki 14D bicara tentang permafiaan di pemerintah, juga tentang kasus orde baru dan sejenisnya. Lalu duduk ditengah, anak laki-laki berusia sekitar 12 tahun yang duduk di 13D hanya bengong mendengarkan tanpa mengerti. Juga ada si laki-laki berheadset di kursi 14E yang sibuk menatap tablet dan sesekali menengok ke jendela. Mungkin dia sedang galau. Tebak si saya.
Kereta terus melaju meski telat 10 menit dari jam yang tertera di tiket. Kerete ekonomi sekarang sudah enak. Sudah ada AC dan juga tidak ada pedagang asongan dan para pengamen yang berisik. Makanya, jangan takut untuk naik kereta. Murah, nyaman, dan cepat. Si saya aja dari Stasiun Pegaden ke Stasiun Malang hanya disuruh bayar Rp. 115.000. Kalau naik moda transportasi lain mungkin bisa dua kalilipat bahkan lebih.
Jam 19.30 kereta berhenti agak lama di Stasiun Prujakan Cirebon. Si saya dan sebagian besar penumpang bergegas keluar. Ada yang membeli makan berupa nasi bungkus di stasiun ada juga yang untuk merokok dan meluruskan kaki. Hanya 8-10 menit kereta berangkat lagi. Si saya sempat beli nasi putih dengan telor balado dan air putih seharga Rp. 12.000. Cukup mahal tapi ya wajar. Namanya juga di stasiun. Setelah makan, akhitnya si saya memutuskan untuk tidur setelah memasang headset dan memakai kupluk dalam rangka 'gak mau di ganggu' dan menghangatkan leher. Dan ya itulah cerita didalam kereta Matarmaja tanggal 30 Juli 2015...
Sisanya? Silahkan baca halaman berikutnya ^_^

Komentar